Rabu, 04 Agustus 2010

Khutbah Jum'at 30 Juli 2010 di Masjid "As-Sunnah" Buntok

Jihad adalah Jalan Yang Selamat (1)
Oleh: Sahgian

Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. : يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Bersungguh-sungguh menegakkan agama Allah adalah satu keharusan mutlak. Muslim yang hidupnya tidak ada usaha untuk menegakkan syariat Islam bukanlah muslim yang sesungguhnya. Berjihad menegakkan Islam adalah kewajiban seluruh orang beriman apalagi yang berpredikat pemimpin. Inilah satu-satunya jalan hidup yang selamat. Tanpa perjuangan yang sesungguhnya, tanpa menegakkan agama Allah, tanpa da’wah kepada kebaikan, tanpa amar ma’ruf dan nahi munkar, tanpa semua itu maka hancurlah kehidupan manusia.

Mengapa berjihad merupakan keharusan yang mutlak? Sebabnya adalah:
Pertama, Allah menciptakan alam semesta dengan hak, benar, adil, seimbang dan bijaksana, tidak ada cacat sedikitpun. Firman Allah dalam Al Qur’an surah Al-Mulk ayat 1 sampai 4: "[1] Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala Kerajaan, Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. [2] (Dialah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalanya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [3] (Dia)Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat ada sesuatu yang tidak seimbang? [4] Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.

Cobalah perhatikan. Segala kekuasaan berada ditangan Allah. Dialah yang menciptakan apa saja di langit dan bumi secara selaras, serasi dan seimbang. Lalu kekuasaan Allah itu diamanahkan-Nya kepada manusia. Manusia dijadikan-Nya khalifah untuk memakmurkan kehidupan. Namun tidak semua manusia menyadari dan berpegang teguh kepada keadilan dan kemaslahatan itu. Mereka justru membuat kerusakan dan kedzaliman dalam berbagai bentuknya, bahkan apabila diingatkan mereka membantah. Firman Allah surah Al-Baqarah ayat 11-13: [11] Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan." [12] Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. [13] Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akankah kami berimankah sebagaimana orang-orang bodoh itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang bodoh tetapi mereka tidak mengetahui.

Cobalah perhatikan, mereka membuat kerusakan-kerusakan dimuka bumi tetapi mengaku berbuat kebaikan. Mereka pun dengan tegas menyatakan orang-orang beriman adalah orang-orang bodoh. Mereka berkata: “Orang-orang beriman, orang-orang Islam yang taat adalah orang-orang yang sangat bodoh karena mereka ditipu oleh Allah Tuhan mereka”.


Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Kedua, Allah menurunkan syariat Islam kepada para rasul-Nya, kemudian Allah hanya meridhai Islam saja sebagai agama-Nya. Inilah pegangan kita. Namun disisi lain Allah juga meluluskan permintaan syetan untuk menggelar operasi besar-besaran bersama bala tentara kuffar untuk terus menerus terus menentang dan memusuhi Islam dan orang-orang mukmin yang benar. Perhatikan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam surah Al Hijr 39-42: [39] Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah menghukumi aku sesat maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (maksiat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, [40] kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas diantara mereka". [41] Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban-Ku-lah menjaganya. [42] Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaanmu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.

Perhatikan juga firman Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam surah Al Furqan ayat 30-31:
[25:30] Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan". [25:31] Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi itu musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu saja menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.

Dengan demikian, bagi umat Islam yang benar-benar mukhlis, ikhlas hanya mencari keridhaan Allah saja maka Allah lah yang melindungi dan menjaga dari gangguan mereka. Allah saja sebaik-baik pelindung dan penolong.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.



Khutbah kedua:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Dalam khutbah kedua ini kita teruskan penjelasan khutbah pertama.
Ketiga, Allah menciptakan manusia dengan dua potensi yang melekat. Setiap kita dibekali oleh Allah potensi untuk fujur atau berbuat jahat; dan potensi taqwa atau kekuatan untuk berbuat ta’at. Dalam hal ini firman Allah surah Asy-Syams ayat 7-8 menjelaskan: "[7] dan jiwa serta penyempurnaannya, [8] maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu fujur dan taqwa";

Dengan demikian seluruh manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan untuk memilih, apakah memilih fujur atau memilih takwa. Siapa yang memilih perbuatan dosa maka itu untuk dirinya dan siapa saja yang memilih ketakwaaan maka itupun bagi dirinya. Namun sebagai seorang mukmin, perjuangan membersihkan hati atau jiwa adalah mutlak demi keberuntungan dan keselamatannya. Allah Subhannahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk senantiasa mengambil pilihan cerdas ini sebagai mana surah As-Syams 9-10: "[9] sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, [10] dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya".

Apakah kita rasakan keuntungan apabila memilih jalan takwa atau sebaliknya? Kita masing-masing yang menentukannya. Dengan begitu maka seluruh ummat Islam diwajibkan Allah memulai jihad menegakkan Islam dari dalam diri masing-masing. Kita wajib berjihad dimulai dari diri-diri kita sendiri. Artinya, kita akan hidup di dunia dengan memilih jalan yang mana? Apa pun pilihan kita maka kita juga yang akan mempertanggung-jawabkannya. Kita berjihad maka itu bagi keuntungan kita sendiri. Kita berkhianat maka itu bagi kita sendiri. Allah bebaskan kita untuk memilih sesuka hati kita.

Akhirnya, hanya kepada Allah saja kita berserah diri. Semoga Allah mengkaruniakan kita kekuatan dan kesabaran untuk terus berjuang menyebarkan kesejahteraan bagi segenap ummat manusia. Amin.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Buntok, 3 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oleh-oleh Kalimantan

Jan 12 Oleh-oleh Kalimantan Kami juga memasarkan beberapa jenis oleh-oleh khas Kalimantan, diantaranya mandau, tas manik motif Da...