Kamis, 23 Aug 2012
SUKABUMI (voa-islam.com) -
Bukan hanya sesat, tindakan Sumarna, pimpinan Thariqat At Tijaniyah,
Cimahi begitu biadab lantaran tega membantai seorang ustadz. Thariqat
At Tijaniyah didirikan Sumarna di Kampung Cisalopa, Desa Bojongtipar,
Kecamatan Jampang Tengah. Karena mengajarkan aliran sesat Sumarna
sebenarnya pernah diusir warga Bogor lantaran menyatakan shalat hanya
empat waktu dan tidak ada shalat Jumat.
Selain
itu, kesesatan Sumarna memuncak saat menyatakan pada pukul 2.00 WIB,
pada hari Jumat tanggal 17 Agustus akan terjadi kiamat.
Ternyata
Sumarna dan pengikutnya bukan hanya mengajarkan aliran sesat, mereka
begitu sadis membantai ustadz Edin, pimpinan ormas Gerakan Reformis
Islam (GARIS).
Terang
saja hal itu membuat sekitar 1000 warga Kampung Cisalopa, Desa
Bojongtipar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, marah dan
membaka rumah Sumarna, pemimpin aliran Toriqoh Atijani mutlak Cimahi,
pada hari Minggu (19/8/2012).
Warga
mengetahui jika Sumarna adalah pelaku pembunuh Ustadz Edin, pimpinan
Ormas GARIS kecamatan Jampang Tengah. Ustadz Edin menghilang sejak 14
Agustus 2012 lalu. Terakhir Ia diketahui berada di rumah Sumarna saat
itu.
“Dari hasil
penyelidikan dan penyidikan Polres Sukabumi terungkap bahwa Ustad Edin
telah dibunuh oleh Sumarna dan pengikutnya pada hari Selasa 14 Agustus
2012 sekitar pukul 21.00 Wib. Edin dikuburkan dibelakang rumah
Sumarna,” jelas Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar
Martinus Sitompul melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu
(22/8/2012).
Pada hari
itu juga, kata Martinus, kepolisian menemukan jasad Edin di kebun
singkong yang berjarak kurang lebih 500 Meter di belakang rumah
Sumarna. Edin ditemukan dalam posisi telungkup menggunakan celana
pendek, kaos dan jaket hitam. Jaketnya sudah dalam keadaan mulai
membusuk.
“Mendengar
informasi meninggalnya ustad Edin masyarakat sekitar dan ormas GARIS
bereaksi dengan berupaya melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap
rumah Sumarna,” sambungnya.
Atas
pembunuhan Ustad Edin itu kepolisian setempat, telah menangkap 14
orang pelaku pembunuhan ustadz Edin. Hingga kini, kata Martinus, polisi
masih melakukan pengembangan penyidikan dengan penangkapan Ridwan,
keponakan Sumarna di Purwoketo, Jawa Tengah. Menurutnya, di lokasi
kejadian tetap dilakukan pengamanan yang dilaksanakan oleh 1 SSK
Brimoda Jabar, 40 personil Polres Sukabumi dan TNI.
“Sementara
itu, Selasa, 21 Agustus 2012 dilakukan pertemuan yang diprakarsai
Kapolres Sukabumi dihadiri unsur Muspida di lokasi untuk cipta kondisi
agar masyarakat dan ormas menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif,”
pungkasnya. [widad/dbs]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar