MAULID NABI ISA
.
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
.
Dalam
khutbah Jum’at yang lalu tanggal 28 Desember 2012 dari mimbar ini telah
disampaikan bagaimana wajibnya menyampaikan isi al Kitab tentang Nabi
Isa al Masih AS. Dalilnya adalah:
.
1. a. Dalil khusus QS Maryam 16
[19:16] Dan
ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, ketika ia menjauhkan
diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, .... dan seterusnya....
|
.
Inilah
dalil yang menunjukkan wajibnya mengisahkan sejarah Nabi Isa kepada
setiap muslim. Muhammad diwajibkan Allah maka kewajiban itu sampai pula
kepada kita. Kalau pun seandainya tidak ada dalil khusus tadi,
sesungguhnya dalil umum QS Al Baqarah ayat 2 sudah cukup, bahwa
menyampaikan isi al Qur’an adalah wajib.
.
b. Dalil umum QS Al Baqarah 2: "Al Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa".
.
Karena
wajib maka saya sampaikanlah dalam khutbah tanggal 28 Desember 2012
sebagian kisah Nabi Isa, terutama surah Maryam ayat 22 sampai 26. Apa
inti khutbah itu? Kelahiran Isa bin Maryam berdasarkan Al Qur’an sama
sekali tidak berhubungan dengan tanggal 25 Desember karena Nabi Isa
lahir di musim buah kurma masak, padang ruput sangat subur dan air
sungai-sungai mengalir. Artinya, mustahil Isa lahir di musim salju
karena musim salju bukan musim kurma matang, tidak ada padang rumput
menghijau dan tidak ada air sungai yang mengalir.
.
Penolakan
ini juga sesuai dengan Injil Perjanjian Baru yaitu Lukas 2 ayat 1 – 8
dan Matius 2 ayat 1, 10 dan 11. Lalu apa hasilnya? Sudah pasti khutbah
saya tadi menimbulkan tanggapan, perasaan dan sikap berbeda dari jamaah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Maryam juga yaitu:
|
[19:37] Maka
berselisihlah golongan-golongan di antara mereka {903}. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang
besar.
|
.
Maksud
saya, janganlah kita alergi mendengarkan ayat-ayat Allah dibacakan,
apalagi statusnya wajib, siapa tahu kita memang sudah mirip bahkan sama
saja dengan mereka. Maksudnya, kenapa kita ikut bergolong-golongan
padahal kita beriman kepada Allah Yang Esa dan Al Qur’an yang tunggal.
.
.
Jamaah Jum’at yang mudah-mudah memperoleh rahmat dari Allah SWT.
.
2. Ada 3 Golongan Umat Islam dalam menyikapi tanggal 25 Desember:
.
Pertama, Golongan yang mengharamkan umat Islam ikut perayaan dan mengucapkan selamat Natal. Kelompok ini diwakili oleh Buya Hamka karena dibawah beliaulah MUI Pusat mengeluarkan fatwa haram.
.
Kedua,
Golongan yang membolehkan mengucapkan atau menghadiri perayaan
sepanjang tidak mengubah keyakinan karena semua amal tergantung niat. Kelompok ini diwakili oleh Prof. Quraish Shihab.
.
Ketiga,Golongan ketiga adalah yang mengharuskan bahkan mewajibkan ucapan selamat dan hadir dalam perayaannya. Tokoh kelompok ini adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan alasan apabila kita wajib merayakan maulid Nabi SAW maka wajib pula merayakan Natal.
.
Lama merenung dan mencari dasar kelompok ketiga ini akhirnya ketemu surah Al Baqarah ayat 285: "Rasul
beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun dari rasul
rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka
berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali".
.
Dengan
demikian jatuhlah kita kedalam takwil bebas, Qiyas dan Sub-hat padahal
Allah sudah sangat jelas dan tegas menjelaskan masalah ini dalam banyak
ayat diantaranya surah Maryam. Oleh karena itu wajib kita membaca surah
Maryam karena Allah secara khusus memerintahkan kita menelaah kisah
Maryam dan putranya Isa Al Masih.
.
"Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat,
itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada
kesesatan maka
mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan
fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat,
semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
.
Dalam An Nisa 59 Allah berfirman: "Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik takwil / akibatnya".
.
Inilah
jawaban Allah bahwasanya sebaik-baik takwil adalah takwil Allah karena
hanyalah Allah yang Maha Mengetahui. Artinya, haram bagi kita berislam
dengan mengandalkan ijma, qiyas dan takwil-takwil jahil kecuali takwil
itu resmi berdasarkan takwil Allah dan Rasul-Nya. Dan ulil amri yang
dimaksud dalam ayat ini tiada lain adalah siapa pun yang membawa kepada
Allah dan Rasul secara mutlak. Tidak dikatakan ulil amri apabila para
pemimpin itu tidak mau kepada Allah dan Rasul-Nya dalam semua urusan
walau pun Kelompok II dan III dianggap umum sebagai ulil amri.
.
"Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) ini, melainkan agar kamu menjelaskan kepada mereka apa saja yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman". (QS An Nahl 64).
.
.
KHUTBAH KEDUA.
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
.
Dalam
surah Al Fath ayat 29 Allah SWT berfirman: "Muhammad itu adalah utusan
Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, ...."
.
Ayat
ini menunjukkan kepada kita bahwa ciri-ciri orang beriman, umat Islam
dan kaum Nabi Isa, melaksanakan ruku dan sujud (sholat), sampai-sampai
bekas sujud berbekas kentara di dahi dan wajah mereka. Sekarang apa yang
terjadi? Yang diperintahkah untuk berbanyak-banyak sujud tidak
dilaksanakan, justru yang tidak diperintahkan digiatkan pelaksanaannya.
Kiat giat bersyair dan bernyanyi, giat melaksanakan Natal atau Maulid,
padahal yang diperintahkan justru malah ditolak pelaksanaannya.
.
Allah berfirman dalam surah Maryam 30-31:.
.
[19:30] Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
|
.
[19:31] dan
Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku shalat dan zakat selama aku hidup;
|
.
Sekarang
adakah umat Nabi Isa yang sholat dan membayar zakat? Tidak ada! Yang
ada mereka sibuk menyanyi dan menyanyi dibanyak ibadah. Lalu apakah kita
juga giat sholat dan membayar zakat? Mungkin? Namun kita pun sudah
semakin menyibukkan diri dengan ikut-ikutan menjadi penyanyi-penyanyi
dan penyanyi.
.
Kita
tutup khutbah ini dengan firman Allah surah Al Maidah ayat 72-73:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih berkata: "Hai Bani
Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dlalim itu seorang penolong pun".
.
"Sesungguhnya
kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari
yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Esa.
Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
KKps 9 Jan 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar