DUSUN BAMBALER
Bambaler adalah dusun nelayan di atas sungai Maliau. Dusun ini merupakan kampung terapung yang semua rumah penduduknya merupakan "lanting"
atau rumah mengambang di atas air.
.
Dusun ini penduduknya bermata
pencaharian sebagai nelayan tangkap. Karena tidak semua tangkapan ikan dari sungai
dan danau bisa langsung di jual maka dipeliharalah ikan itu di keramba yang
berada di sekitar lanting.
.
Jarak
dari Buntok, ibukota kabupaten Barito Selatan ke Bambaler ditempuh
melalui perjalanan sungai selama 30-45 menit dengan speedboat atau
sekitar 1 jam dengan kelotok. Perjalanan sangat tergantung debit air
sungai Maliau sehingga masa tempuh relatif.
.
Penduduk
Bambaler seratus persen suku Dayak Bakumpai dan berama Islam. Tidak
jauh dari Bambaler (10 menit) terdapat desa Madara dan danau Madara yang
penduduknya Dayak Maanyan dan beragama mayoritas Kristen.
.
NASIB ANAK-ANAK SEKOLAH
Pemerintah
kabupaten Barito Selatan telah menyediakan sekolah dasar di dusun
nelayan ini. Sekolah dibangun cukup baik dan berada di atas tanah tepian
sungai. Untuk mencapai sekolah ini seluruh murid menggunakan perahu jukung setiap harinya. Inilah uniknya kehidupan disini.
.
Anak-anak
sekolah disini sepanjang hari bermain dengan kegiatan yang berhubungan
dengan air karena mereka hidup di kampung air. Tidak ada tanah untuk
dipijak disini kecuali sedikit disekitar sekolah.
.
NASIB SATWA
Karena
Bambaler masih dikelilingi hutan dengan variasi sungai dan danau maka
masih banyak satwa yang hidup di sini. Yang jadi masalah, ketika hutan
kekurangan makanan untuk satwa maka satwa pun turun ke dusun Bambaler.
Mereka mencari makan di kawasan manusia. Tidak heran bila kera, bekantan, musang, beruang, biawak, bahkan
orang utan mencuri ikan atau makanan dari rumah penduduk. Belum lagi
ular, berang-berang atau burung pemakan ikan, semua terpaksa mencuri di
kampung.
.
Bisakah
pemerintah menanggulangi masalah interaksi antara manusia dan satwa
seperti di Bambaler ini mengingat penduduk sering marah tatkala kecurian
sehingga satwa-satwa tersebut sering dijebak atau dibunuh.
.
Nasib
satwa tergantung manusia. Kalau mau maka ada saja upaya
penyelamatannya. Kalau tidak maka satwa akan menjadi hama yang dimusuhi
manusia.
.
NASIB NELAYAN
Nelayan
memang seratus persen mengharapkan kemurahan alam. Sungai Barito,
Maliau, danau Madara dan perairan sekitarnya merupakan kehidupan harian
mereka. Maka selayaknya kawasan ini terjaga kelestariannya.
.
Ikan
haruan (gabus), tahuman (toman) dan bakut (betutu) merupakan tangkapan
andalan. Ikan sungai dan rawa lainnya juga masih cukup banyak. Semoga
keadaan ini terus berkesinambungan.
.
Area sini cukup baik untuk wisata terutama wisata alam yang tidak menuntut fasilitas apa pun.
.
Barsel Promo Buntok
Alamat : Jalan Panglima Batur 7 Buntok, Kalimantan Tengah
Kontak / sms 0813 4960 6504
Tidak ada komentar:
Posting Komentar