Kamis, 30 Agustus 2012

KEWAJIBAN PUASA RAMADHAN


Khutbah Jum’at tanggal 17 Agustus 2012 di Masjid As-Sunnah Buntok

Oleh: SYAMSUDDIN RUDIANNOOR



KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
(Ali Imran 102)
: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. (an Nisa’ 1)
 
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. (al Ahzab 70-71)
 
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
 
 
Jamaah Jum'at yang mudah-mudahan dirahmati Allah SWT.
 
Allah Sub-hanahu wa Ta'ala secara lengkap menurunkan perintah puasa ramadhan dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 183 sampai 187:

[183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,


[184 (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.



Inilah perintah itu, perintah yang ditujukan khusus kepada orang-orang Islam (beriman) supaya mereka bertakwa. Namun perintah ini memiliki pengecualian yaitu tidak semua orang Islam harus berpuasa kecuali mereka tidak bepergian dan tidak sakit. Namun demikian, mengupayakan tetap berpuasa adalah lebih baik.

[185] Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Barang siapa di antara kamu mempersaksikan bulan itu maka berpuasalah pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka), maka (wajib berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur. 

Sangat jelas dan tegas bahwa Al Qur'an diturunkan dalam bulan ramadhan, pada malam yang penuh berkah, yakni pada malam Lailatur Qadar (QS Al Qadr 1). Lalu kenapa kita mengatakan Al Qur'an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, padahal penetapan ini tanpa dasar ilmu sama sekali? Kalau pun kita merujuk kepada hadits-hadits shahih dari Rasulullah SAW maka dengan gamblang dinyatakan bahwa Malam Al Qadr (Lailatul Qadar) itu adanya pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Artinya lailatul qadar turun pada antara tanggal 21 sampai 29 Ramadhan, inilah malam-malam Nuzulul Qur'an. Tanggal 17 Ramadhan itu sudah pasti haul Perang Badar, lalu kenapa kita menyalahinya dengan mengatakan sebagai Nuzulul Qur'an? 


Fungsi Al Qur'an pun jelas yaitu sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Pertanyaannya, kenapa kita masih saja berislam dengan menetapkan sesuatu tanpa dasar Al Qur'an sama sekali? Misalnya, kita tetapkan Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan padahal Al Qur'an menegaskannya pada malam Al Qadr dan malam itu adalah sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. Lalu.., kenapa kita tidak mau merayakan 17 Ramadhan sebagai HUT Perang Badar padahal sangat jelas perang Badar terjadi pada tanggal tersebut? Islam macam apa kita?



QS Al Baqarah 186 Allah menegaskan: [186] Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.


Inilah bukti bahwa Ramadhan adalah bulan Al Qur'an. Allah menyatakan diri-Nya sangatlah dekat. Kalau Allah itu sudah sangat dekat maka kita manfaatkan kedekatan itu dengan maksimal meminta dan berdoa kepada-Nya secara langsung, asal kita memenuhi persyaratan-Nya, yaitu: 
memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. 

Dengan demikian kita wajib meminta langsung kepada Allah.



بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


 
 
KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ

Dalam Al Baqarah 187 Allah berfirman: [187] Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Inilah dalil yang tegas bahwa kaum muslimin disyariatkan pada malam bulan ramadhan bersahur dengan hubungan suami-istri, makan sahur dan minum sampai tibanya adzan Shubuh, kemudian Imsak atau memulai berpuasa ketika adzan Subuh berkumandang. Dengan begitu maka Imsak adalah rukun puasa yakni menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai awal malam. Dengan demikian waktu Imsak adalah lebih 12 jam, sejak adzan subuh sampai adzan magrib. Artinya Imsak 10 menit sebelum adzan Subuh adalah Bid'ah.

Selama bulan ramadhan kita hanya dilarang berhubungan suami istri ketika i'tikaf di Masjid. Kalau tidak i'tikaf maka sikat saja bleh, halal dan baik. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.  
 
Artinya, tujuan Puasa Ramadhan adalah mencapai Taqwa, sehingga kita sangat bingung ketika ada ulama yang menyatakan bahwa orang yang berpuasa akan mencapai tingkat Khawash bil khawash atau Khawash. Kenapa kita mau saja merubah tujuan puasa kita kepada KHAWASH padahal Allah yang menjanjikan TAQWA kepada kita?

Wallohu’ Ta’ala A’lam.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Berpegang kepada Ayat Muhkamat


Khutbah Jum’at tanggal 23 Juni 2012 di Masjid As-Sunnah Buntok
Oleh: SYAMSUDDIN RUDIANNOOR


KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
(Ali Imran 102)
: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. (an Nisa’ 1)
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. (al Ahzab 70-71)
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Dalam Terjemah Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al Asqalani, hadits Nomor 477, Imam Muslim meriwayatkan:  Dari Ummu Hisyam binti Haritsah bin Nu’man, dia berkata: “Saya tidak mengambil Qof wal Qur’anil Majid melainkan dari mulut   Rasulullah SAW yang beliau baca pada tiap-tiap jumat di atas mimbar ketika berkhutbah kepada manusia.” 

Dari hadits ini dapat ditangkap pengertian, Pertama: “Ada seorang perempuan setiap hari jumat menghadiri Jum’atan dan selama itu pula mendapati Rasulullah SAW membaca Al Qur’an surah Qaf dalam khutbah Jumat”. 

Inilah satu dalil bahwa perempuan diizinkan mendatangi shalat jum’at di masjid

Kedua: “Rasulullah berkhutbah membaca ayat-ayat kitabullah”. 

Ketiga: “Isi surah Qaf  menekankan keimanan kepada hari akhirat.”

Oleh karenanya khutbah yang lalu menekankan surah Qaf, yakni ayat 24-26 dan 45:  [24] Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,  [25] yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu,  [26] yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat”.

Inilah ayat yang menunjukkan nasib ummat Islam yang kafir (ingkar) kepada ajaran agamanya, menentang praktek Islam, keras kepala, menolak usaha mengamalkan Islam, ragu-ragu terhadap Islam, akhirnya menjadi musyrik karena memilih aturan lain selain Islam.

Karenanya Allah dan Rasul-Nya memperingatkan dengan surah Qaf selanjutnya yaitu ayat 45:  [45] Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al Qur’an orang yang takut kepada ancaman-Ku.

Mari berdzikir dengan Al Qur’an karena Qur’an memang adz-dzikra. Dan  khutbah yang lalu sudah pula kita peringatkan dengan surah Ali Imran ayat 7, dimana orang-orang yang sesat dari ummat Islam ini adalah mereka yang gandrung, hobi dan sangat senang dengan ayat-ayat sub-hat yang multi tafsir: “[7] Dia-lah yang menurunkan Al Kitab kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang di dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang berakal.”


Contoh ayat yang suka diplintir antara lain Surah Thoha ayat 1-2 :
[20:1] Thaahaa {912}.
[20:2] Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;

Kemudian surah Yaasiin 1-3:
[36:1] Yaa siin {1264}
[36:2] Demi Al Quraan yang penuh hikmah,
[36:3] Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,

Umumnya kita yakin bahwa Thoha dan Yasin adalah nama rasulullah Muhammad SAW sebagai nama-nama khusus pemberian Allah walau pun tanpa dalil yang tegas. Dasar yang dipakai hanyalah takwil semata. Buktinya lainnya adalah Shalawat Badar yang dikarang tahun 1960 oleh ulama Indonesia asal Banyuwangi KH Ali Mansyur, yang bunyinya: “Shalatullah, salamullah, ala thoha rasululillah, sholatullah, salamullah ala Yaasiin, habibillah.” Syair ini menjadi terkenal setelah dipopulerkan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi, Kwitang, Jakarta. Jelas dan tegas bahwa Thoha dan Yasin adalah rasulullah, bahkan dia adalah habib Allah.

ALI IMRAN (3:102)  [id] Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.



KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ

Sekarang kita berada pada zaman dimana ada klan khusus yang bernama habib, ahlul bait, suatu golongan khos dan keturunan istimewa yang otomatis menjadikan mereka kekasih Allah dan jaminan ketakwaan. 

Padahal Allah mengingkari peng-istimewaan dan pemuliaan sedemikian karena diantaranya surah Al Hujurat 13: “[13] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Pahamkah kita dengan ayat ini? Jelas dikatakan bahwa Allah sengaja menjadikan kita orang Jawa, Dayak, bangsa China, India, Arab dan sebagainya, semua itu tidak ada apa-apanya kecuali dari TAWQA-nya. 

Perhatikan juga ayat-ayat lain seperti Al Anfal 28-29, Al A’raf 96, At Talaq 3-4-5 dll:   “[89] Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”. (QS An Nahl 89)

Lalu bagai mana dengan fakta ahlul bait dan habib diatas? Perbincangan ini cukup menyita waktu untuk membahasnya. Kalau pun kita mau tahu ahlul bait maka mulailah dengan menelaah Al Qur’an karena An Nahl 89 tadi menerangkan bahwa Al Qur’an menerangkan segala permasalahan. Mulai meneliti Al Qur’an, diantaranya surah Hud 73, Al Qashash 12, Al Ahzab 33, kemudian hadits-hadits pendukungnya. Yang pasti Islam menganut garis juriat jalur ayah kecuali Isa bin Maryam. 

Lalu dari mana jalur ahlul bait yang menurunkan Habib? Inilah salah satu masalahnya. Yang pasti syair terkenal berkata: “Ya Nabi salam alaika, ya rasul salam alaika, ya habib salam alaika, sholawatullah alaika.” Alangkah berbahagia habib karena Allah sholat kepada mereka para habib. Padahal Allah berfirman dalam QS Ali Imran 31 :  “Katakanlah: “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”

“[3:19] Sesungguhnya Din di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS Ali Imran 19).

Ayat Allah ini menjelaskan bahwasanya kita ini sejatinya bersatu, namun setelah Islam diterangkan dengan sebenar-benarnya maka kita justru menjadi kafir karena dengki diantara kita. Jelas semua diterangkan Allah dalam Al Qur’an.

[6:38] Dan tiadalah binatang-binatang di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat juga seperti kamu. Tiada Kami lupakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab itu, kemudian kepada Tuhanlah mereka di kembalikan. (QS Al An’an 38).

Jelas dan tegas. Tidak ada yang dilupakan Allah dalam Al Qur’an karena Allah bukan pelupa.


Mun’im Sirry, MA, kandidat Phd di Universitas Chicago menyampaikan hasil studi genetik terhadap orang-orang yang mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW, yang bergelar Sayyid dan Habib, di negara India, Pakistan dan Iran. Benarkah habib itu keturunan Nabi SAW? MR Rafie, A Sokhansanj, Naghizadeh dan Farazman melakukan uji DNA di Iran. Lalu Elisse Belle, Saima Shah, Tudor Parfit dan Mark Thomas melakukan tes DNA di India dan Pakistan. Terbuktikah habib itu keturunan Nabi Muhammad SAW? Kesimpulan hasil penelitian itu sama: “Mereka yang mengaku Sayyid dan Habib bukan keturunan Nabi SAW”. Nah, kalau yang di Asia Tengah dan India Sub Continen saja tidak benar, apa mungkin habib yang pesek di kampung kita keturunan Nabi Muhammad? Kasindiran dimana? Kata Sirry, jelas Sayyid dan Habib itu konstruk sosial yang bertujuan untuk kehormatan dan legitimasi. Mari tes DNA kalau berani, pembandingnya sudah ada di India, Pakistan dan Iran.


Wallohu’ Ta’ala A’lam.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Kiamat Semakin Dekat, Satu Kelas SMA di Amerika Hamil Massal

0 komentar

Gila! Entah apa yang ada di pikiran para remaja putri yang belum genap 17 tahun ini. Mereka yang masih berstatus siswi di Gloucester High School (setingkat SMU) di negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat, bersepakat untuk hamil secara bersamaan.

Kelakuan siswi-siswi ini tentu saja membuat geleng-geleng kepala para pejabat setempat, guru-guru, dan para orangtua. Mereka tak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam benak para siswi ini.

Peristiwa yang menggegerkan tersebut, berawal sehabis liburan musim panas. Ketika dimulai belajar kembali di sekolah, ternyata diketahui 17 siswi hamil secara bersamaan. Uniknya mereka tak hanya satu sekolah, tetapi juga satu kelas. Di sekolah tersebut, memang setiap habis liburan selalu diadakan tes kehamilan.

Namun, sampai saat ini siapa saja ayah si jabang bayi belum diketahui. Pasalnya bila umur pria yang menghamili siswi-siswi tersebut telah lebih dari 20 tahun, bisa kena hukuman penjara karena berhubungan seks dengan anak di bawah umur.

Berdasarkan penyelidikan pihak sekolah, akhir Mei 2010, ternyata para siswi yang hamil telah sepakat untuk hamil bersamaan, bahkan bukan hanya ke-17 siswi itu saja tetapi juga siswi lainnya, tetapi hanya 17 siswi yang hamil. Yang lebih mencengangkan, siswi di kelas itu yang tidak hamil mengaku merasa kecewa karena gagal hamil.


Read more: http://91lapc.blogspot.com/2012/08/satu-kelas-sma-di-amerika-hamil-massal.html#ixzz24yzp71tH

Rabu, 29 Agustus 2012

Mengungkap Sejarah Halal Bihalal di Indonesia



Senin, 27 Aug 2012

VoA-Islam - Konon, tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh Pangeran Sambernyawa. Untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya, maka setelah shalat Idul Fitri diadakan pertemuan antara raja, pra punggawa, dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan Pangeran Sambernyawa kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam dengan istilah halal bihalal.

Sementara itu, budayawan Umar Kayam (alm) menyatakan, bahwa tradisi lebaran dan halal bihalal merupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Dalam kegiatan tersebut, umat Islam di Jawa saling bersilaturahim dan sungkem kepada orang yang lebih tua. Tujuan sungkem, pertama, adalah sebagai lambang penghormatan. Kedua, sebagai permohonan maaf atau nyuwun ngapura. Istilah nyapura tampaknya berasal dari bahasa Arab, ghafura. Tradisi ini kemudian meluas ke seluruh wilayah Indonesia dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama.

Sejarawan lainnya menyatakan, halal bihalal dipopulerkan oleh Bung Karno pada 1946. Saat itu, Bapak Proklamasi Indonesia ini mengadakan halal bihalal di Yogjakarta. Tujuannya, agar semua pejabat dan pegawai bisa bertemu serta saling memaafkan. Ternyata, ide Bung Karno ini menjadi tradisi tahunan. Hampir semua instansi pemerintah, mulai pusat hingga tingkat RT, menggelar halal bihalal. Bagi kalangan santri, seperti pondok pesantren, ma’had, madrasah, dan takmir masjid, halal biasanya diselenggarakan dengan menghadirkan seorang kiai atau habib untuk memberikan tausiah atau nasihat.

Kini, tradisi tersebut tak pernah luntur. Hanya saja, halal bihalal masih diperdebatkan. Sebagian ulama ada yang menganggapnya sebagai bid’ah. Juga tak sedikit ulama yang berpendapat, bahwa halal bihalal sebagai ajang untuk menjalin silaturahim, bermaaf-maafan, dan wujud rasa syukur.

Menurut Ketua Umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Hamid Fahmy Zarkasyi, halal bihalal bukanlah kegiatan yang diwajibkan dalam Islam. Kegiatan ini hanyalah sebentuk tradisi sosial, namun bukan pula dianggap sebagai bid’ah. Meskipun demikian, umat Islam hendaknya tidak merayakan Idul Fitri atau halal bihalal secara berlebihan. Karena esensi Idul Fitri adalag ketakwaan.

“Halalbihalal itu tidak ada di luar negeri, hanya ada di Indonesia saja. Mereka yang mudik lebaran tujuan utamanya kan pulang menemui kedua orang tua untuk bermaafan dan bersilaturahim. Begitu juga dengan halalbihalal. Jadi esensinya baik. Namun, banyak juga yang mudik bukan untuk orang tuanya, melainkan sekedar untuk liburan atau piknik. Akhirnya, kegiatan yang mereka lakukan tidak bermakna,” ujar Hamid.

Lantas bagaimana cara Rasulullah merayakan Idul Fitri? “Rasulullah merayakan Idul Fitri dengan sewajarnya. Tidak ada kegiatan meriah yang dilakukan. Sunnahnya hanya bertakbir dan bertahmid, mengagungkan asma Allah saat Idul Fitri. Juga disunnahkan untuk berpuasa syawal selama enam hari,” tukas Hamid. Desastian

Pengurus DDII Imbau Umat Islam Tolak Calon Pemimpin Kafir


Senin, 06 Aug 2012
SOLO (voa-islam.com) – Ditemui selepas memberikan kajian rutin di masjid Fauziah Ponpes Al Mukmin Ngruk,i Sukoharjo, Jum’at (3/8/2012), Ustadz Aris Munandar Al-Fattah, Lc. menegaskan bahwa dirinya tidak ingin masuk dalam permainan politik terkait beredarnya SMS propaganda di kalangan umat Kristiani untuk mendukung Wakil Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo sebagai penguasa Solo.

Beliau meletakkan permasalahan ini menurut kacamata Islam, yakni cara pandang sesuai dengan Al-Qur’an apa adanya. Sebab pijakan umat Islam dalam memilih pemimpin memang harus didasari berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunah.

“Kita ini dilarang mengambil kepemimpinan selain dari kita (non muslim, red)”, ujarnya sambil mengutip surat Ali Imran ayat 118:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الايَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”

Menurut pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Solo ini, Islam telah memberikan hujjah yang sangat jelas dalam masalah kepemimpinan, agar tidak memilih pemimpin yang berasal dari orang-orang kafir.

Seperti diketahui, saat ini di Indonesia marak model pasangan calon Bupati atau Gubernur yang menyandingkan pemimpin muslim didampingi dengan non muslim. Issu paling hangat terkait hal ini adalah Pemilukada yang sekarang sedang berlangsung di DKI Jakarta dimana Jokowi (Muslim) berpasangan dengan Ahok (Kristen).

Hal ini di sinyalir oleh ustadz Aris sebagai satu sinyalemen pembentukan mainstream pluralisme dengan dengan modus pasangan calon pemimpin beda agama. Jika kemudian hal ini dibiarkan dan berhasil maka dikhawatirkan, masyarakat khususnya umat Islam akan sulit menolak modus seperti hal ini karena telah menjadi tren.

Untuk itu ia berpesan kepada umat Islam untuk mewaspadai model kepemimpinan pluralis. Ia menambahkan bahwa dengan melihat intrik-intrik yang di buat oleh musuh-musuh Islam, maka umat Islam harus melakukan penolakan terhadap kepemimpinan pluralis dengan segenap kemampuan yang dimiliki.

“Dalam hal ini (pemimpin beda agama, red), umat Islam harus menolaknya dengan kemampuan yang dimiliki”, tegasnya. [asg/Kru FAI]

Sumarna, Pimpinan Aliran Sesat Tega Bantai Ustadz

Kamis, 23 Aug 2012

SUKABUMI (voa-islam.com) - Bukan hanya sesat, tindakan Sumarna, pimpinan Thariqat At Tijaniyah, Cimahi begitu biadab lantaran tega membantai seorang ustadz. Thariqat At Tijaniyah didirikan Sumarna di Kampung Cisalopa, Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampang Tengah. Karena mengajarkan aliran sesat Sumarna sebenarnya pernah diusir warga Bogor lantaran menyatakan shalat hanya empat waktu dan tidak ada shalat Jumat.

Selain itu, kesesatan Sumarna memuncak saat menyatakan pada pukul 2.00 WIB, pada hari Jumat tanggal 17 Agustus akan terjadi kiamat.

Ternyata Sumarna dan pengikutnya bukan hanya mengajarkan aliran sesat, mereka begitu sadis membantai ustadz Edin, pimpinan ormas Gerakan Reformis Islam (GARIS).

Terang saja hal itu membuat sekitar 1000 warga Kampung Cisalopa, Desa Bojongtipar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, marah dan membaka rumah Sumarna, pemimpin aliran Toriqoh Atijani mutlak Cimahi, pada hari Minggu (19/8/2012).

Warga mengetahui jika Sumarna adalah pelaku pembunuh Ustadz Edin, pimpinan Ormas GARIS kecamatan Jampang Tengah. Ustadz Edin menghilang sejak 14 Agustus 2012 lalu. Terakhir Ia diketahui berada di rumah Sumarna saat itu.

“Dari hasil penyelidikan dan penyidikan Polres Sukabumi terungkap bahwa Ustad Edin telah dibunuh oleh  Sumarna dan pengikutnya pada hari Selasa 14 Agustus 2012 sekitar pukul 21.00 Wib. Edin dikuburkan dibelakang rumah  Sumarna,” jelas Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Martinus Sitompul melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (22/8/2012).

Pada hari itu juga, kata Martinus, kepolisian menemukan jasad Edin di kebun singkong yang berjarak kurang lebih 500 Meter di belakang rumah  Sumarna. Edin ditemukan dalam posisi telungkup menggunakan celana pendek, kaos dan jaket hitam. Jaketnya sudah dalam keadaan mulai membusuk.

“Mendengar informasi meninggalnya ustad Edin masyarakat sekitar dan ormas GARIS bereaksi dengan berupaya melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap rumah Sumarna,” sambungnya.

Atas pembunuhan Ustad Edin itu kepolisian setempat, telah menangkap 14 orang pelaku pembunuhan ustadz Edin. Hingga kini, kata Martinus, polisi masih melakukan pengembangan penyidikan dengan penangkapan Ridwan, keponakan  Sumarna di Purwoketo, Jawa Tengah. Menurutnya, di lokasi kejadian tetap dilakukan  pengamanan yang dilaksanakan oleh 1 SSK Brimoda Jabar, 40 personil Polres Sukabumi dan TNI.

“Sementara itu, Selasa, 21 Agustus 2012 dilakukan pertemuan yang diprakarsai Kapolres Sukabumi dihadiri unsur Muspida di lokasi untuk cipta kondisi agar masyarakat dan ormas menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif,” pungkasnya. [widad/dbs]

Jumat, 10 Agustus 2012

Kronologis Sejarah Penderitaan Muslim Rohingya


Mediaumat.Arakan, wilayah di mana mayoritas Muslim Rohingya tinggal, sudah ada bahkan sebelum Negara Burma lahir setelah diberi kemerdekaan oleh Inggris pada tahun 1948. Kaum Muslimin di sana telah berabad-abad tinggal sebagai kesultanan Islam yang merdeka. Justru yang terjadi adalah penjajahan oleh kerajaan Budha dan Kolonial Inggris di negara itu.
.
Para sejarawan menyebutkan bahwa Islam masuk ke negeri itu tahun 877 M pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid. Saat itu Daulah al-Khilafah menjadi negara terbesar di dunia selama beberapa abad.  Islam mulai menyebar di seluruh Birma ketika mereka melihat kebesaran, kebenaran, dan keadilannya.
.
Kaum Muslimin memerintah propinsi Arakan lebih dari tiga setengah abad antara tahun 1430 hingga tahun 1784 M.  Penderitaan Muslim di sana mulai terjadi saat penjajah kerajaan Budha maupun kolonialis Inggris menjajah negeri itu. Berikut tahun-tahun penting penderitaan Muslim Rohingya.
.
1784 M : Kerajaan  Budha berkoalisi menyerang provinsi dan menduduki wilayah Arakan. Mereka menghidupkan kerusakan di provinsi tersebut.  Mereka membunuh kaum Muslimin,  membunuh para ulama kaum Muslimin dan para dai. Mereka juga  merampok kekayaan kaum Muslimin, menghancurkan bangunan-bangunan islami baik berupa masjid maupun sekolah.  Hal itu karena kedengkian mereka dan fanatisme mereka terhadap kejahiliyahan budhisme mereka.
.
1824 M : Inggris menduduki Burma termasuk wilayah Arakan dan menancapkan penjajahan mereka atas Birma.
.
1937 : Kolonial Inggris menduduki provinsi Arakan dengan kekerasan dan menggabungkannya ke Burma (yang saat itu merupakan koloni Inggris yang terpisah dari pemerintah Inggris di India). Untuk menundukkan kaum Muslim agar bisa dikuasai dan dijajah, Inggris mempersenjatai umat Budha.
1942 : lebih dari 100 ribu Muslim dibantai oleh orang-orang Budha dan ratusan ribu mengungsi ke luar negeri.
.
1948 M : Inggris memberi Birma kemerdekaan formalistik.  Sebelumnya, pada 1947 M Inggris menggelar konferensi untuk mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak seluruh kelompok dan ras di negeri tersebut kecuali Muslim Rohingya. Pada konferensi itu Inggris menetapkan menjanjikan kemerdekaan kepada tiap kelompok atau suku sepuluh tahun kemudian. Namun pemerintahan Birma tidak mengimplementasikan hal itu.  Yang terjadi adalah penindasan terhadap kaum Muslimin yang terus berlanjut.
.
1962 : terjadi kudeta militer di Burma di bawah pimpinan militer Jenderal Ne Win. Rezim militer melanjutkan ‘tugas penting’ pembantaian terhadap umat Islam. Lebih dari 300 ribu Muslim diusir ke Bangladesh.
.
1978 : rezim militer mengusir lagi setengah juta Muslim ke luar Birma. Menurut UNHCR, lebih dari 40 ribu orang Muslim terdiri atas orang-orang tua, wanita dan anak-anak meninggal dunia saat pengusiran akibat kondisi mereka yang memprihatinkan.
.
1982 : operasi penghapusan kebangsaan kaum Muslim karena dinilainya sebagai warga negara bukan asli Burma.
.
1988 M : lebih dari 150 ribu kaum Muslimin terpaksa mengungsi ke luar negeri. Pemerintah Myanmar menghalangi anak-anak kaum Muslimin mendapatkan pendidikan. Untuk mengurangi populasi, kaum Muslim dilarang menikah sebelum berusia tiga puluh tahun.
.
1991 :  lebih dari setengah juta kaum Muslim mengungsi akibat penindasan yang mereka alami.
.
2012 : Pada bulan Juni  orang-orang Budha melakukan serangan terhadap sebuah bus yang mengangkut Muslim dan membunuh sembilan orang dari mereka.  Konflik cenderung dibiarkan oleh pemerintah. Pembunuhan, pembakaran rumah, dan pengusiran terjadi. Puluhan ribu kaum Muslimin keluar dari rumah mereka.  Bangladesh menolak untuk membantu kaum Muslim yang tiba di Bangladesh. Negara ini bahkan mengembalikan  dan menutup perbatasan untuk saudara Muslimnya. Tidak ada angka yang pasti jumlah korban Muslim, namun diduga puluhan ribu Muslim terbunuh pasca pecahnya kembali konflik pada awal Juni 2012.
.
Keamanan tidak akan kembali menjadi milik kaum Muslimin di negeri tersebut kecuali jika tidak kembali kepada Khilafah.  Mereka telah bernaung di bawah Khilafah sejak masa Khalifah Harun ar-Rasyid lebih dari tiga setengah abad lamanya. Jadi Khilafah sajalah yang memberikan kepada mereka keamanan dan menyebarkan kebaikan di seluruh dunia.  Semoga Khilafah sudah dekat keberadaannya, atas izin Allah.(Mediaumat.com/ FW dari berbagai sumber)
.
.
Kesultanan Arakan
Jumlah Muslim di Myanmar paling besar dibandingkan Filipina dan Thailand, jumlahnya sekitar 7 juta hingga 10 juta jiwa. Setengah dari jumlah Muslim Myanmar tersebut berasal dari Arakan, suatu provinsi di barat laut Myanmar. Di sebelah utara, wilayah Arakan mempunyai perbatasan dengan Bangladesh sepanjang 170 km; di sebelah Barat berbatasan dengan pantai yakni Laut Andaman.
.
Semula Arakan bernama Rohang. Masyarakatnya disebut Rohingya. Pada 1430 Rohingya menjadi kesultanan Islam yang didirikan oleh Sultan Sulaiman Syah dengan bantuan masyarakat Muslim di Bengal (sekarang Bangladesh). Kemudian nama Rohingya diganti menjadi Arakan (bentuk jamak dari kata arab ‘rukun’ yang berarti tiang/pokok) untuk menegaskan identitas keislaman mereka.
.
Islam mulai datang ke negeri Burma ini di mulai sejak awal hadirnya Islam, yakni abad ke-7. Saat itu daerah Arakan telah banyak disinggahi oleh para pedagang Arab. Arakan merupakan tempat terkenal bagi para pelaut Arab, Moor, Turki, Moghuls, Asia Tengah, dan Bengal yang datang sebagai pedagang, prajurit, dan ulama. Mereka melalui jalur darat dan laut.
.
Pendatang tersebut banyak yang tinggal di Arakan dan bercampur dengan penduduk setempat. Percampuran suku tersebut terbentuk suku baru, yaitu suku Rohingya. Oleh karena itu, Muslim Rohingya yang menetap di Arakan sudah ada sejak abad ke-7.
.
Para pedagang yang singgah di pantai pesisir Burma mulai menggunakan pesisir pantai dari Negara Burma (Myanmar) sebagai pusat persinggahan dan juga dapat dijadikan sebagai sebuah tempat reparasi kapal.
.
Dapat diketahui bahwa Islam mulai masuk ke Burma di bawa oleh para pedagang Muslim yang singgah di pesisir pantai Burma. Pada masa kekuasaan perdagangan Muslim di Asia Tenggara mencapai puncaknya, hingga sekitar abad ke-17, kota-kota di pesisir Burma, lewat koneksi kaum Muslim, masuk ke dalam jaringan dagang kaum Muslim yang lebih luas.
.
Mereka tidak hanya aktif di bidang perdagangan, melainkan juga dalam pembuatan dan perawatan kapal. Suatu ketika di abad ke-17 sebagian besar provinsi yang terletak di jalur perdagangan dari Mergui sampai Ayutthaya praktis dipimpin oleh gubernur Muslim dengan para administrator tingginya, yang juga Muslim.(mediaumat.com, 9/8/2012)

Karomah Kesyahidan Ustadz Firdaus, Syuhada Ponpes UBK Bima

Kamis, 09 Aug 2012

TANGERANG (voa-islam.com) - Sudah lebih dari setahun insiden bom di Pondok Pesantren Umar bin Khattab (UBK) berlalu. Saat itu, Senin 11 Juli 2011, Ponpes UBK yang terletak di Desa Senalo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat diguncang ledakan bom. Akibatnya  ustadz Firdaus gugur.


Berita yang tersebar di media massa terhadap Ponpes UBK cenderung miring. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Ponpes UBK tersebut, Kamis (9/8/2012) voa-islam.com menemui Mustaqim Abdullah (16), salah seorang saksi mata insiden di Ponpes UBK yang juga santri pesantren tersebut. Ia adalah adik dari ustadz Firdaus, asal Desa Oo, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, NTB yang meninggal dunia akibat ledakan bom di Ponpes UBK.


Saat ditemui, remaja mujahid ini sedang menjalankan masa tahanan dengan vonis 1 tahun penjara di Lapas Anak-anak Pria, Tangerang, Banten. Tak disangka, ketika selama ini masyarakat begitu dijejali stigma buruk atas pemberitaan Ponpes UBK, namun Mustaqim justru menguak karomah yang ia saksikan sendiri dengan mata kepalanya saat insiden bom Ponpes UBK  terjadi.


Berikut ini adalah kisah menakjubkan tentang karomah mujahidin dari sosok Asy Syahid (insya Allah) ustadz Firdaus berdasarkan Mustaqim Abdullah:

Sebelum dia meninggal dunia ada pertanda dua burung hijau. Disaksikan seluruh anak-anak pesantren bahwa burung hijau itu memang indah, suaranya merdu. Ketika itu ada santri yang ingin menembak datang ustadz Firdaus; “jangan ditembak, mungkin itu sebuah karomah untuk saya.”


Dua hari sebelum ia meninggal dunia, sempat ia katakan kepada Rahmat Ibnu Umar (ustadz di Ponpes UBK kini ditahan di LP Tangerang); Kalau tidak ada orang yang berani mengorbankan mukanya untuk Islam cukup darah saya saja mengalir untuk Islam. Biarkanlah tulang saya beterbangan, akan aku jadikan benteng dari kaum Yahudi dan murtadin.


Di setiap shalatnya ia selalu menangis, rindu dengan syahid. Bahkan, memang terbukti beliau lukanya di muka seperti permintaannya.


Dan yang membuat dokter bingung darahnya orang mati ini masih mengalir terus, padahal sudah 4 hari meninggal dunia tapi darah masih mengalir seperti air. Darah itu pun harum seperti kasturi.

Disaksikan lagi, ternyata burung hijau itu datang lagi di kuburan, terbang dan di atas awan itu ada lafadz Allah.



Kronologis Gugurnya Ustadz Firdaus

Ustadz Firdaus menelpon saya supaya menjaga pondok, karena ada isu masyarakat mau menyerbu pondok karena menuduh Sya’ban yang membunuh polisi itu atas perintah pondok. Untuk kehati-hatian kita maka kita jaga pondok, wajar dalam Islam kan ada pembelaan diri.


Pondok ini tidak ada keterlibatan dengan Sya’ban, sebab Sya’ban ngakunya diperintah oleh Allah tidak ada yang lain. Tidak ada kaitannya dengan Jamaah Ansharut Tauhid, tidak ada kaitannya dengan pesantren Umar bin Khattab.


Sudah satu minggu santri berjaga, awalnya ustadz Abrori ingin memerintahkan agar para santri pulang ke rumah, tapi tidak jadi.


Saat ustadz Firdaus keluar dari masjid seperti ada perubahan di wajahnya. Saya katakan dalam hati saya; “Ya Allah kok kakak saya tampan benar hari ini, bercahaya mukanya.” Lalu dia masuk ke dalam suatu ruangan untuk membongkar bom, agar jangan sampai diaktifkan lagi karena takutnya banyak anak-anak kecil.


Lalu meledaklah bom, kita lari ke ruangan itu. Ustadz Firdaus terluka, lalu ustadz Firdaus dipindahkan ke sebuah kelas. Saya jaga dia, dengan lukanya di muka sebelah kanan. Terbukti dia tidak merasakan sakit, kecuali sedikit sebab dia masih sempat gerak-gerak biasa.


Kemudian saya lihat pada saat itu, waktu dia akan meninggal dia sempat katakan; Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Laa ilaha illallah wa anna muhammadarrasulullah… lalu dia tarik nafasnya.


Saya kira kakak saya itu tidur tapi saya pegang perutnya sudah tidak ada nafasnya, tangannya sudah dingin. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un… lalu saya kabarkan ustadz Abrori bahwa ustadz Firdaus sudah meninggal.


Di pesantren itu satu jenazah diinapkan satu malam. Dari malam itu saya tidak mau jauh dari kakak saya. Bahkan tidur itu saya peluk, sarungnya itu harum padahal tidak pernah pakai parfum salam sekali.


Kejadian itu hari Senin, 11 Juli 2011, kalau tidak salah sebelum Ashar. Bahkan menurut para santri yang berjaga-jaga harumnya itu sampai tercium ke lapangan, sampai shubuh juga begitu.


Paginya, Selasa 12 Juli 2012, waktu mau dikuburkan, saya ada di mobil bersama jasad ustadz Firdaus, tiba-tiba ketika beberapa kilo dari pondok pesantren kita dihadang Densus 88 lalu ditangkap.


Demikian kisah karomah tersebut diungkap Mustaqim. Sebagai tanda bahwa apa yang dikatakannya bukanlah cerita yang mengada-ada ia kemudian menutupnya dengan sumpah atas nama Allah. “Wallahi saya benar!” tegasnya. [El Raid]

Rabu, 08 Agustus 2012

Pilih Yang "Terbuka" Atau "Tertutup"?



Perbincangan antara seorang syaikh dgn orang Inggris

Lelaki inggris bertanya: “Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?”

Syaikh menjawab: “Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?

Lelaki inggris menjawab: “oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu.”

Syaikh tersenyum & berkata:” Wanita2 kami (Kaum muslimin) adalah para ratu, & ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya”)

lalu si inggris bertanya lagi, “Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?”

Syaikh tersenyum dan dia punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai yang kotor.

Syaikh bertanya: ” Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?”

Si inggris menjawab: “Yang tertutup..”

Syeikh berkata: ” Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami”

***
Subhanalloh, betapa Islam sangat memuliakan seorang wanita..
Klo sudah didukung dengan Islam,, kenapa harus mencari-cari alasan lagi untuk tidak melakukan semua yang diajarkan Islam.. Rugi besar dong yyaaaa.... ^^
*hmm,, kan aku belum siap berjilbab seperti itu,, aku ingin memperbaiki diri dulu...kan lebih baik menjilbabi hati dulu dari pada fisik dulu..?? iyya kaannn??
Oh yaaa,,,?? yakin dengan belum berjilbab bisa langsung memperbaiki diri dan yakin tuh hati berjilbab juga???
Hati2 sahabat,, itu hanya dalil syetan semata untuk menggelincirkan kita...
Hati tak akan pernah belajar bersih jika tidak berjilbab.. Right???
ya dong,, bagaimana mau bersih hatinya kalo menjalankan perintah Alloh saja tidak mau...
Coba cari di Al-Qur'an kalo ada kata2 jilbabi dulu hatimu sebelum kau menjilbabi fisikmu...
Tetapi Alloh menyuruh kita untuk masuk Islam secara kaaffah...tidak setengah2 dan seenaknya sendiri,,

Yang enak mau,, yang butuh perjuangan nggak mau... haduuuuuhhh -_-"
*Tapi aku takut terlihat tua saat memakai jilbab,, kan cantikku jadi ga keliatan...
SALAH BESAR dong yaaakkkkk.... justru dengan berjilbab,, kamu akan terlihat lebih cantik... bukan hanya di mata manusia yang berakhlaq tapi juga di hadapan Alloh.. senangnyyyaaa saat Alloh pun senang dengan diri ini... hati menjadi tenang... ^^
Lelaki jail pun akan berpikir seratus bahkan seribu kali untuk menggoda kita...
Dengan balutan jilbab yang menjulur itu,, kita kan lebih "berharga mahal" (baca: lebih dihormati)

Gak percaya??
coba sekarang liat ilustrasi di atas itu deh,, yg dari tadi kita anggurin... hehe.
Klo disuruh milih,, kamu akan memilih yang mana coba??
Pasti yang masih tertutup dan lalat pun tiada mau hinggap kan....
Karena kita tidak akan rugi membelinya,, masih higienis dan belum terjamah oleh lalat2 nakal yang sudah hinggap di kotoran2 itu....
Seperti itu lah gambaran wanita yang berjilbab... auratnya hanya boleh dilihat oleh orang yang berhak melihatnya,, bukan yang terbuka yang siapa saja bisa liat dan bahkan memegangnya... hiiii,, naudzubillah...[khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]

Inilah Bukti Nyata, Para Biksu Buddha Menabuh Genderang Perang!


Selasa, 07 Aug 2012 
 
(VoA-Islam) – Banyak fakta yang membuktikan, bahwa para biksu Budha pun membenci etnis Muslim Rohingya. Para biksu yang seharusnya meluruskan rezim yang zalim dan menenangkan umatnya untuk tidak membantai Muslim Rohingya, justru ikut andil dengan menggelar aksi anti-Rohingya pada ke warga Myanmar. Salah satu pamflet yang dibagikan bertulisan "rencana untuk membasmi etnis lain." Bahkan, ada segelintir biksu yang ikut-ikutan menyerang Muslim Rohingya, seperti kita saksikan di media maya.
 
Para pemuka agama itu juga memblokir bantuan kemanusiaan yang diberikan aktivis kemanusiaan untuk warga Rohingya. "Belakangan ini, biksu-biksu memainkan peranan untuk menolak bantuan asing yang ditujukan kepada warga Muslim. Mereka mendukung kebijakan Pemerintah Myanmar," ujar salah seorang anggota LSM Chris Lewa, seperti dikutip Independent, Rabu (25/7).

"Seorang anggota relawan di Sittwe mengatakan kepada saya bahwa biksu-biksu itu berada di dekat kamp Rohingya dan melakukan pemeriksaan. Mereka mengusir seluruh orang yang hendak memberikan bantuan ke warga Rohingya," tambahnya. Kedua organisasi biksu terbesar di Myanmar, Assosiasi Biksu Muda Sittwe dan Mrauk juga menyerukan agar warga Myanmar tidak bergaul dengan Muslim Rohingya. Dalam sebuah pernyataannya, para biksu itu mendesak warga setempat agar tidak berkomunikasi dengan warga Rohingya. Sementara itu para pimpinan fraksi politik di Myanmar berupaya untuk mengusir 800 ribu warga minoritas itu dari Myanmar.

“Muslim Rohingya bukanlah kelompok etnis Burma. Mereka akar penyebab kekerasan,” kata salah seorang pemimpin biksu, Ashin Htawara dalam sebuah acara di London.

Direktur Kampanye Myanmar asal Inggris, Mark Farmaner secara terpisah mengatakan, dirinya terkejut dengan peranan para biksu. Mereka begitu agresif mendatangi kamp pengungsi dan memblokir setiap bantuan yang ada. “Kami sangat terkejut dengan masalah ini,” kata Farmaner.


Biksu Kok Anarkis
Dikabarkan pula, Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan HAM, Tomas Quintana mengunjungi lokasi kerusuhan yang terjadi antara warga Budha Myanmar dengan Muslim Rohingya. Kunjungannya itu diwarnai protes dari sekitar 100 warga Myanmar.

Biksu setempat U Arsi Ra mengatakan, sekitar 100 warga Budha Myanmar protes di kota Maungdaw saat PBB mengunjungi negara bagian Rakhine. Menurut Arsi Ra, para pendemo meminta badan PBB yang mengurusi pengungsi (UNHCR) untuk tidak melakukan diskriminasi antara warga Budha dan Muslim Myanmar.

Beberapa warga Budha terutama etnis Rakhine di Myanmar, menilai UNHCR bersikap bias dan berpihak kepada warga Muslim Rohingya. Mereka menilai hal ini disebabkan oleh PBB merekrut personilnya dari komunitas Muslim.

Sebelumnya pihak berwenang Myanmar menangkap beberapa staf UNHCR yang dicurigai memicu kerusuhan warga Budha-Muslim yang menewaskan lebih dari 70 orang. Sementara aktivis Budha mendesak ditegakannya keadilan bagi seluruh korban kerusuhan yang terjadi Juni lalu.

Aktivis HAM internasional telah melaporkan bahwa pihak berwenang Myanmar melakukan tindakan kekerasan terhadap Muslim Rohingya dan beberapa komunitas minoritas Muslim lainnya.

Sangat jelas, biarawan Myanmar disebut turut andil menyebarkan kebencian terhadap Muslim Rohingya, seperti dilaporkan LSM lokal, Arakan Project, Jumat (27/7). Desastian/dbs

Selasa, 07 Agustus 2012

Ratusan Rumah Muslim Rohingya Dibakar Habis

Dunia Islam

Editor | Selasa, 07 Agustus 2012 - 08:18:05 WIB | 
  
Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Laporan dari Burma menyebut sedikitnya 100 rumah milik etnis minoritas Muslim Rohingya dibakar dalam aksi kekerasan terbaru antara pemeluk Buddha dan warga minoritas Muslim, Senin kemarin (6/8).

Sedangkan laporan lain menyebut sejumlah warga Muslim Rohingya tewas setelah terjadi bentrokan di sebelah barat negara bagian Rakhine.

Serangan berdarah itu terjadi setelah pemerintah Burma menyatakan kawasan itu sudah relatif terkendali selama beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, Perancis mendesak Pemerintah Burma untuk melindungi semua kelompok etnis di negeri itu tanpa diskriminasi.

"Perancis menyatakan pentingnya sebuah resolusi untuk membentuk konsesi damai dan mencapai rekonsiliasi nasional di Burma," kata Wakil Menteri Luar Negeri ePrancis, Vincent Floreani.

Selain itu, Kemenlu Prancis mendesak agar status pengungsi di negara bagian Rakhine segera diperjelas.

"Status mereka harus diperjelas berdasarkan hak memperoleh kewarganegaraan dan hak untuk menikmati status itu dan menghormat serta menghormati hak asasi manusia.

"Ada kekhawatiran timbul kekerasan yang dilakukan militer terhadap warga sipil. Kami serukan kepada pemimpin Burma untuk melindungi rakyatnya tanpa diskriminasi dan melakukan investigasi," kata Floreani.(fq/bbc)

Tolak Masjid Murfreesboro, Gereja Dirikan 13 Salib di Lapangan yang Menuju ke Masjid




Dunia Islam

Editor | Senin, 06 Agustus 2012 - 16:18:27 WIB 
  
Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Jamaah Islamic Center Murfreesboro akan melewati lapangan dengan 13 salib putih berjajar di depan Grace Baptist Church di Bradyville Pike dalam perjalanan ke masjid baru mereka setelah masjid tersebut terbuka.

"Langkah ini lebih kurang untuk membuat pernyataan kepada umat Islam tentang bagaimana kami merasa tentang agama kami, Kristen kami," kata Mack Richards, anggota Middle Tennessee Baptist Church yang membangun salib atas permintaan dari anggota Grace Baptist. "Kami ingin mereka melihat salib dan tahu bagaimana perasaan kami tentang masjid mereka."

"Dan gereja memilih untuk melakukannya," kata Francis, seorang anggota dari Grace Baptist sejak tahun 1970 ketika masih berada di Dill Lane.

Francis menjelaskan bahwa tiga dari salib, termasuk yang lebih tinggi, mewakili Tritunggal. Ia mengatakan ia melihat salib sebagai bagian dari "Amanat Agung," referensi Kristen untuk Yesus memanggil para pengikutnya dalam upaya melakukan penyebaran ajaran Kristen ke seluruh dunia.

Grace Baptist sendiri pindah ke tempatnya saat ini dengan luas sekitar 6.000 meter persegi dua tahun lalu dan saat ini dilayani oleh pendeta sementara Dan Watts.

Pintu depan masjid telah menjadi subyek dari pengawasan intens dan perdebatan dalam dua tahun terakhir, termasuk aksi vandalisme, ancaman bom , pembakaran peralatan konstruksi di lokasi dan gugatan untuk memblokir konstruksi. Penggugat tidak berhasil berargumen di pengadilan bahwa Islam bukanlah agama tapi memenangkan satu pertempuran di mana hakim sepakat bahwa harus ada waktu yang cukup diberikan oleh pemerintah daerah tentang pertemuan atas rencana berdirinya masjid, yang saat ini dalam proses banding.

Pembangunan tahap pertama gedung hampir selesai. Sebuah sertifikat hunian bisa didapat setelah pemeriksaan akhir oleh kantor marshal, Selasa besok.(fq/tennessean)

Senin, 06 Agustus 2012

Muslim Rohingya Dibantai dan Diusir, Kata SBY itu Bukan Genosida?


 

JAKARTA (voa-islam.com) –Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya berbicara soal konflik Myanmar. Namun pernyataan SBY tersebut justru tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi terhadap muslim Rohingya di Myanmar.

SBY menyatakan bahwa tidak ada indikasi genosida terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya. “Sejauh ini tidak ada indikasi genosida,” ujar Presiden SBY dalam keterangan pers di kediaman pribadinya di Cikeas, Kab. Bogor, Sabtu (4/8/2012).
 
Pernyataan SBY tersebut jelas amat bertentangan dengan fakta yang ada. Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.
 
Jika saja Presiden SBY bersikap jujur, indikasi genosida terhadap etnis Muslim Rohingya di Myanmar begitu jelas. Pimpinan delegasi Muslim Rohingya, Noor Husain Arakani di Mansoora, Pakistan mengatakan, warga Muslim Myanmar dipaksa untuk berpindah agama ke Budha. Jika menolak, maka mereka akan mendapat tindakan brutal.
 
“Mereka dipaksa untuk memakan daging babi dan minum minuman keras. Kasus pemerkosaan oleh gerombolan gang meningkat. Di beberapa tempat, orang-orang Muslim dibakar hidup-hidup. Mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk menggunakan telepon seluler. Faktanya, pemerintah Myanmar ingin membersihkan Myanmar dari populasi Muslim,” ungkapnya seperti dilansir The News International, Kamis (26/7/2012).
 
Hal senada juga diungkapkan salah seorang perwakilan Arakan Rohingya Union (ARO), Kamaruddin dalam pertemuan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Malaysia. Kamaruddin menjelaskan, Rohingya adalah bangsa minoritas yang paling teraniaya di dunia. Tidak ada negara yang mengakui padahal mereka telah mendiami daerah ini ratusan tahun.
 
“Junta mengusir kami, memperkosa perempuan-perempuan, merampas harta, dikejar bagai binatang, Bangladesh memusuhi kami, kami dari etnis mayoritas di provinsi Arkhine yang terdiri 17 kabupaten. Sekarang kami menjadi minoritas di negeri kami, tiada makanan untuk kami makan, walau untuk berbuka puasa, tiap hari dalam dua bulan ini korban meninggal kelaparan, dibunuh, disiksa dan lain-lain. Kain kafan pun tidak ada sehingga kami kebumikan dengan apa adanya,” kata Kamaruddin, Jumat (3/8/2012).
 
Apalagi upaya pengusiran secara terang-terangan terhadap Muslim Rohingya didalangi oleh pemerintah Myanmar sendiri. Presiden Myanmar, Thein Sein mengatakan bahwa satu-satunya solusi untuk mengatasi konflik Muslim dan Buddha di Myanmar adalah dengan mengusir Muslim Rohingya ke luar Myanmar. Ia meminta Muslim Rohingya dikirim ke kamp pengungsi yang dikelola United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
 
“Kami akan mengusir mereka jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka. Ini adalah solusi terbaik untuk masalah ini,” ujar Presiden Myanmar, Thein Sein Kamis (12/7/2012).
 
Jadi berdasarkan fakta-fakta sebenarnya sulit dibantah adanya indikasi genosida terhadap muslim Rohingya, tapi hal itu justru tak diungkapkan Presiden SBY. [Ahmed Widad/dbs]

Oleh-oleh Kalimantan

Jan 12 Oleh-oleh Kalimantan Kami juga memasarkan beberapa jenis oleh-oleh khas Kalimantan, diantaranya mandau, tas manik motif Da...